24 Juli adalah hari ulang tahunku. Bersyukur Tuhan memberikan pertambahan umur lagi. Ulang tahun Kali ini kita sekeluarga pergi ke daerah istilahnya kayak pergi ke Puncaknya Beijing. Disana banyak bgt bunga-bunga yang bertumbuh khusus di musim panas. Bagusss banget.
0 Comments
Secara tidak sengaja, aku berada di perdebatan comment panjang yang biasa terjadi di salah satu web terkenal yang pasti kamu semua tau. Lagi-lagi soal perdebatan yang tidak mutu, yaitu soal suku, warna kulit, warga keturunan.
Bermula dari seseorang yang complaint diperlakukan tidak senonoh dari keluarga pacarnya yang warga keturunan Chinese, lalu mulai menjelekkan betapa Chinese itu sangat arrogant, bersikap seolah-olah dia ras yang paling tinggi, sering meremehkan ras lain, dia berpikir bahwa bulelah yang paling OK. Lalu aku menjawab dengan sopan, "maaf mba, saya juga menikah dengan orang Chinese asli tapi keluarga menganggap saya dengan baik, dan menghormati saya, mungkin balik ke pribadi masing-masing orang". Kemudian orang tersebut menjawab dengan santai awalnya, tetapi kemudian dia mulai menceramahi aku tentang asal usul orang Chinese di Indonesia, bahwa dulunya juga petani biasa, terus menceramahi dengan pesan supaya tidak sombong, sesambil mengecek apakah aku sebagai warga keturunan Chinese memperlakukan hal yang sama kepada pribumi? dan di akhir kalimat dia berkata yang membuat aku sangat kaget, kalimatnya adalah "Masih betah kan mba tinggal di Indonesia?, ini bukan negara asli mba loh". Dalam hatiku cuman WOW...??
19 Mei adalah hari ulang tahun suamiku, jadi kali ini aku mau mendedikasikan artikel blog ini untuk suami tercinta, cieee...LOL
Ceritaku ini murni isi hati, pikiranku, perasaanku yang belum pernah aku ungkap ke siapapun di hidupku, terkecuali ke suamiku, tapi saat ini blog ini menjadi suratan nyata ceritaku tentang suamiku. Setelah menunggu hampir sekitar 3 tahun, akhirnya kami sekeluarga bisa memiliki mobil, iya di China semua orang tidak bisa seenaknya membeli mobil, kita harus mendaftarkan diri dan nomor kita akan di draw secara acak setiap berapa bulan, dan nomor yang keluar berhak mendapatkan nomor licence untuk membeli mobil, repot bukan? Tujuannya mengurangi kemacetan dan polusi.
Oh iya disini aku juga mau membahas Public Transportation di Beijing, jadi untuk yang tertarik informasi transportasi di Beijing bisa langsung skip ke cerita paling bawah. Setelah aku tinggal di Beijing memasuki tahun keempat, dan aku pernah tinggal di Jakarta semasa kecil dan remajaku, tentu pastinya kurang lebih aku tahu dong perbedaannya. Banyak orang, mungkin hampir semua orang yang di Indonesia berpikir Negara Tiongkok itu miskin, kumuh, tidak modern, kotor, dll. Kenyataannya? Bikin aku gemesss sama komentar-komentar mereka.
Terdengar celetukan dari seorang Youtuber Indonesia, kalau wanita itu harus bekerja. Menurut pendapatku, bekerja atau tidak, bukan menjadikan aku istri yang lebih baik atau lebih buruk, semua itu tergantung dari pandangan yang sama yang dimiliki oleh pasangan kita.
Cuaca di Beijing sudah mulai bersahabat, mulai lebih hangat dan tidak terlalu dingin seperti layaknya freezer. Dikarenakan kita sudah terlalu bosan dengan mall terutama suami yang selalu bosan dengan mall hahaha, jadi kita memutuskan untuk pergi ke museum.
Aku termasuk orang yang senang ke museum, bahkan di hari ulang tahunku tahun lalu, aku yang meminta untuk jalan-jalan ke museum :), rasa yang selalu penasaran tentang kejadian di masa lampau atau sekedar ingin melihat benda-benda di masa lampau, dan tidak usah repot untuk harus membeli mesin ajaib untuk balik ke masa lampau (kayak ada yg jual ajee..:) ) untuk kali ini, kita pergi ke Beijing Museum of Natural History.
Untuk para pembaca yang sudah stay tune selama ini, tau dong kalau suami dan aku berbeda negara dan berbeda kebudayaan dan menjadikan kita orang tua yang berbeda dalam mendidik anak.
Kalau orang tua yang satu bangsa aja masih bisa berbeda dalam mendidik anak dikarenakan mereka berasal dari latar belakang pendidikan dan keluarga yang berbeda, apalagi berbeda bangsa dan negara, perbedaannya lebih lagi mencolok hati :) Kira-kira sudah 4 kali aku menghabiskan Chinese New Year di China. Rasanya sedikit berbeda dari perayaan di Indonesia. China memiliki lebih dari 5000 tahun History yang tentunya memiliki tradisi dan kultur yang sangat kental.
Untuk pertama kalinya aku datang ke Indonesian Embassy yang ada di Beijing, rasanya kalau ketemu sesama orang Indonesia di luar negeri, seperti bertemu "teman lama" yang sudah lama tidak berjumpa. haha terlalu hiperbola ga yah aku? tapi itulah yang aku rasakan. Walaupun kesana hanya untuk perpanjang paspor aku dan anakku yang kecil yang memiliki dua kewarganegaraan. Tapi ada yang membuat aku senang sekali, apa itu? click read more yah supaya tahu apa yang terjadi :)
|
Archives
March 2020
|